Oleh : Cholilul Rohman ( Manajemen – 2018 )
Duduk bersama penuh makna.
Alunan terik panas yang membakar mata.
Entah kemana kaki ini berkata.
Lebih mudah meruntuhkan gedung bertahta.
Dari pada meruntuhkan kesombongan yang ada di dalam dada.
Bercahaya tapi tak jelas kasat mata.
Lelah mata memandang akhlaq hanyalah sebuah adat istiadat saja.
kesempurnaan jiwa dan logika manusia yg berbudaya.
Indah sekali perbedaan ini yang berhikmah Rahmat-Nya.
Tak sama Denga-Nya mungkin jiwa ini masih berprasangka.
sungguh bahagia rasa ku, rasa mu, dan Rasa-Nya telah sama.