ARTI DARI 3 BULAN
Berjalan gontai, membawa beberapa barang yang amat berat, melewati beberapa jalan yang bergelombang, kaki ini terasa berat, belum ada niatan hati, itu di awal. Melewati gerbang hitam kokoh dan terlihat gedung hijau tinggi lima lantai.
Itu adalah kita, mengawali hari dengan senyuman pahit dan terpaksa, bahkan ada yang tidak ingin pergi ke gedung ini, namun setelah merasakan bahwa gedung ini memiliki banyak cerita, aku, kau dan kita semua merasakan sesuatu yang berbeda.
Aku ingat awal masuk, banyak sekali yang bilang “kau memang tidak akan merasa nyaman dan tenang, namun itu hanyalah di awal, saat hari ‘itu’datang kau akan merasakan yang namanya kehilangan sesuatu yang sangat berharga yang pernah kau lalui selama itu kau tau apa itu ? yaitu perpisahan”.
Perpisahan itu akan selalu ada, karena kita pernah berjumpa, bersama, dalam canda tawa dan bahagia. Setiap tetes airmata yang tertumpah di hari ini, akan menjadi saksi atas jalinan ukhuwah.
Tak ada kata yang pantas terucap. Hanya tetesan-tetesan air mata yang selalu bertaburan, mengucap selamat tinggal, silahkan lanjutkan perjuanganmu seperti biasa, ditempat yang sama namun anehnya kita tak akan lagi saling menyapa, jangan seperti itu kita akan saling sapa, salah satu dari kita wajib menyapa dan tentunya tersenyum bahagia.
Tak ada lagi suara gebrakan pintu kamar, tak akan ada lagi hari esok yang dihiasi langit pagi dan sang surya, tak akan ada lagi langit malam yang bertaburkan bintang dan sang raja malam, dan tak akan ada lagi suara-suara lantunan do’a dari kami.
Hari ini, jiwa dan naluri kita kembali terluka atas perpisahan raga. Namun percayalah. Hati kita akan selalu terikat, Jalinan ukhuwahnya akan semakin erat, semakin jauh ragamu melangkah, semakin hatimu mendekat.
Tidak usah terlalu bersedih. Berbahagialah, karena engkau akan membuat suasana baru lagi, bukan disini di tempat yang menyatukan kita selama 3 bulan, tapi disana.
Cukuplah setiap kenangan yang telah kita tanam, akan menjadi kenangan yang tumbuh subur, menanamkan benih-benih kasih sayang diantara sesama. Karena kita tak harus disini, kita tak harus selalu bersama, kita harus melanjutkan langkah ini,
Perkuat langkahmu. Yakinkan diri dan hatimu, hari esok pasti lebih cerah, hari esok adalah harapan yang haruslah diraih. Pandang senyumannya yang lebar, tatap wajahnya yang ceria, hari esok adalah bahagia. Yakinlah, cinta dan harapan kita selalu bersatu. Kita akan bersatu selamanya.
Segala rindu yang akan muncul, segala nafas yang akan berhembus, segala harapan yang akan kita raih, segala langkah yang akan kita ayunkan, yakinlah disana ada sukses. Di sana ada keberkahan, dan di sana pasti ada kita lagi.
Biarkan aliran airmata ini jatuh sesukanya, biarkan dia mengalir, mengucap kata seindah-indahnya. Biarkan dia, karena airmata tak berarti sedih, airmata tak berarti duka, airmata adalah juga lambang bahagianya hati. Biarkan dia menemani kita di hari ini.
Karena kita memang ditakdirkan hadir untuk ini, untuk sebuah perpisahan.
Selamat melanjutkan langkahmu, sampai jumpa lagi di tangga kesuksesan, dalam senyum yang lebih indah.
By : Elvia Desy Sya’bani (PGMI UNISLA)
Mahasantri Ponspesma UNISLA 2018