BELAJAR JADI BULE; SINGO BAR – BAR MELEBARKAN SAYAP
Oleh: Achmad Sancoko, Mahasiswa Semester 5 FKIP Unisla
Suara Ponpesma – Lamongan, tepatnya di Pondok Pesantren Mahasiswa (Ponpesma) Unisla, Singo Bar-Bar, julukan kegiatan yang sudah hampir terkenal dikalangan para mahasantri, baik putra maupun putri, kembali melaksanakan kegiatan. Kegiatan yang dilaksakan seminggu sekali pada hari kamis malam mulai melebarkan sayapnya dengan mengadakan kegiatan yang diluar kebiasaannya. Bila biasanya Singo Bar bar melaksanakan kegiatan terkait dengan tulis karya ilmiah, maka kamis malam (12/10) kemarin pukul 20:00 WIB melaksanakan diskusi Bahasa inggris dengan menyusung judul “How to learn English effectly”.
Para mahasantri tampak antusias mengikuti acara, disamping itu juga banyak yang mengeluh soalnya judulnya tentang ilmu bahasa inggris, materi yang disampaikan oleh Kurniawan Tri Saputra S.Pd (25). Lelaki berkecamata itu berkata bahwa belajar bahasa Inggris itu mudah ketika kita punya kemauan tinggi dan menyukai pelajaran tersebut. Dia juga tidak lupa menceritakan pengalamannya tentang bagaimana belajar bahasa inggris, mulai dari metode yang dipakai di tempat kursus sampai metode pembelajaran di Universitas. “Belajar bahasa, khususnya bukan bahasa kita, itu sulit-sulit mudah.” Ungkap Kurniawan. Kemudian dia melanjutkan, “soalnya kenapa? Karena didalam mempelajari ilmu bahasa kita sendiri harus mengerti dan nyaman dari mana kita harus memulai ilmu bahasa khususnya bahasa inggris”. Satu point yang dia disebutkan yaitu masalah power (kekuatan). Didalam bahasa terdapat banyak power, salah satunya power dalam bahasa adalah pembelajaran vocabulary (kosa kata). Semakin banyak kita mengumpulkan kosa kata, semakin mudah kita mengerti tentang bahasa inggris.
Acara yang dikomandai oleh Muhammad Ainul Bahtiar tersebut berjalan dengan lancar. Ada juga yang ramai mungkin karena jenuh ataupun mengantuk, tapi itu semua tergantikan dengan datangnya cemilan yang sudah disediakan oleh panitia pelaksana pada waktu break (istirahat). Tidak hanya sampai disitu, antusias para peserta kembali memuncak dengan dibukanya sesi tanya jawab oleh moderator. Banyak para Mahasantri ingin mengajukan pertanyaan. Kemudian terdengar suara dari kelompok mahasantri perempuan, “Bukankah belajar bahasa Inggris itu sulit pak?” tanya perempuam yang tidak diketahui idetitasnya itu. Pertanyaan itu kemudian dijawab oleh Kurniawan.“Iya betul, belajar apapun itu sangatlah berat bahkan kalau kita gak ada kemauan untuk maju dan bisa jadi beban belajar itu juga semakin berat. Makanya dari awal udah saya bilang belajar apapun, khususnya bahasa Inggris, harus mempunyai kemauan tinggi, harus mempunyai kemauan untuk bisa, dan yang terpenting kamu mencintai pelajaran tersebut agar keharusan itu tumbuh dengan sendirinya tanpa paksaaan”.
Keletihan para mahasantri terbayarkan dengan kemeriahan diujung acara. “semoga acara Singo Bar-Bar berManfaat bagi para mahasantri, disamping berdiskusi tentang tulis-menulis kita juga dapat belajar banyak dalam acara itu khusunya belajar ilmu bahasa” ungkap Ahmad Khoril Huda, salah satu musyrif pondok yang berjenggot tebal. Di pihak lain, Neli Purnamasari, salah satu Musyrifah di asrama putri, menuturkan, “acara ini berjalan dengan lancar berkat dukungan dari banyak pihak, terutama para peserta yang mau bekerja sama dengan panitia pelaksana.”